Gambar Sampul Biologi Modul · f_Bab 6 POLA HEREDITAS PADA MAKHLUK HIDUP
Biologi Modul · f_Bab 6 POLA HEREDITAS PADA MAKHLUK HIDUP
Apon Purnamasari,S.Pd.,M.Pd

22/08/2021 09:58:01

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

2

POLA

-

POLA HEREDITAS PADA MAKHLUK HIDUP

BIOLOGI

XII

P

ENYUSUN

Elvi Julianida Daulay, S.Pd, M.Si

SMA Negeri 1 Sunggal

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

3

DAFTAR ISI

PENYUSUN

................................

................................

................................

................................

........................

2

DAFTAR ISI

................................

................................

................................

................................

.......................

3

GLOSARIUM

................................

................................

................................

................................

......................

4

PETA KONSEP

................................

................................

................................

................................

..................

5

PENDAHULUAN

................................

................................

................................

................................

..............

6

A.

Identitas Modul

................................

................................

................................

..............

6

B.

Kompetensi Dasar

................................

................................

................................

..........

6

C.

Deskripsi Singkat Materi

................................

................................

...............................

6

D.

Petunjuk Penggunaan Modul

................................

................................

.........................

6

E.

Materi Pembelajaran

................................

................................

................................

......

7

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

................................

................................

................................

................

8

POLA

-

POLA

HEREDITAS PADA MAKHLUK HIDUP

................................

................................

.......

8

A.

Tujuan Pembelajaran

................................

................................

................................

.....

8

B.

Uraian Materi

................................

................................

................................

.................

8

C.

Rangkuman

................................

................................

................................

..................

17

D.

Penugasan Mandiri

(optional)

................................

................................

......................

17

E.

Latihan Soal

(Lengkapi dengan Kunci dan Pembahasan}

................................

.........

18

F.

Penilaian Diri

................................

................................

................................

...............

20

EVALUASI

................................

................................

................................

................................

.......................

20

DAFTAR PUSTAKA

................................

................................

................................

................................

.....

24

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

4

GLOSARIUM

Crossing over

:

pindah silang yang memungkinkan terbentuknya rekombinan

(kombinasi gen baru).

Gen

:

unit terkecil materi genetic yang

mengendalikan sifat

-

sifat

hereditas suatu organisme.

Gen letal

:

gen yang dapat menyebabkan kematian dalam keadaan

homozigotik.

Genotipe

:

susunan genetic organisme berupa pasangan gen dalam

kromosom

homolog.

Gonosom

:

kromosom yang menentukan jenis ke

lamin.

Heterogametik

:

individu dengan dua macam gonosom.

Homogametik

:

individu dengan satu macam gonosom.

Nondisjunction

:

peristiwa gagalnya satu kromosom atau lebih untuk berpisah

ke arah kutub yang berlawananpada saat meiosis I maupun

meiosis II.

Pautan

:

peristiwa dua gen atau lebih yang terletak pada kromosom

yang

sama dan tidak dapat memisah

secara bebas pada

waktu pembelahan meiosis.

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

5

PETA KONSEP

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

6

PENDAHULUAN

A.

Identitas Modul

Mata Pelajaran

:

Biologi

Kelas

:

XII

Alokasi Waktu

:

4 JP

Judul Modul

:

Pola

-

Pola Hereditas pada makhluk Hidup

B

.

Kompetensi Dasar

3.

6

Menganalisis pola

-

pola hereditas pada makhluk hidup

.

4.

6

Menyajikan hasil penerapan pola

-

pola

hereditas dalam perhitungan peluang

dari persilangan yang melibatkan peristiwa pautan dan pindah silang

.

C

.

Deskripsi Singkat Materi

Pernah tidak

Anda

berpikir mengapa bentuk rambut

Anda

mirip dengan ayah, warna

kulit yang mirip dengan ibu, atau bahkan bentuk mata mirip nenek

Anda

. Ternyata,

sifat

-

sifat itu ada kaitanya dengan materi pewarisan sifat yang sudah kita pelajari

sebelumnya. Pola

-

pola pewarisan sifat dari orang tua kepada anak

-

anaknya inilah

yang dinamakan hereditas. Namun, tidak semua

individu yang lahir mewarisi sifat

-

sifat dari induknya, misal kucing kaliko (kucing dengan tiga macam warna). Kucing

kaliko memiliki warna yang berbeda dari kedua induknya. Peristiwa ini terjadi

karena

adanya

penyimpangan

-

penyimpangan

sifat

yang

salah

satunya

mengakibatkan perubahan fenotipe suatu makhluk hidup. Penyimpangan

-

penyimpangan sifat ini dapat disebabkan oleh pola

-

pola hereditas pautan. Agar lebih

memahami, kali ini kita akan mengupas te

ntang Pola

-

pola Hereditas pada Makhluk

Hidup yang mencakup materi tentang Tautan Gen (

Gen Linkage

), Pindah Silang

(

Crossing over

), Gagal Berpisah (

Non disjunction

),

Determinasi sex

(penentuan jenis

kelamin), dan Gen Letal

.

D.

Petunjuk Penggunaan Modul

Supaya anda

berhasil mencapai kompetensi dalam mempelajari modul ini, maka ikuti

petunjuk

petunjuk berikut :

1.

Pelajari daftar isi dengan cermat dan teliti karena dalam modul ini akan tampak

kedudukan modul yang sedang anda pelajari.

2.

Pahami setiap

materi yang diuraikan dalam modul ini, sehingga memudahkan

anda untuk mengerjakan tugas dan penilaian dengan hasil yang maksimal

.

3.

Jawablah latihan soal dengan baik, kemudian cocokanlah hasil jawaban kamu

dengan kunci jawaban

.

4.

Apabila jawaban anda sudah men

capai 85% anda bisa melanjutkan ke kegiatan

berikutnya

.

5.

Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik

.

6.

Catatlah kesulitan kesulitan yang anda temui dalam modul ini untuk

dikonsultasikan ke guru mata pelajaran.

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

7

E.

Materi Pembelajaran

Modul ini terbagi menjadi

1

kegiatan pembelajaran

dan

di dalam

nya

terdapat uraian

materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.

Materi pokok yang dibahas dalam modul ini terdiri dari:

Pertama

:

Penentuan jenis kelamin (

Determinasi Seks

)

Kedua

:

Pautan

Ketiga

:

Pindah Silang (

Crossing Over

)

Keempat

:

Gagal berpisah (

Non

-

Disjunction

)

Kelima

:

Gen Letal

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

8

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

POLA

-

POLA HEREDITAS PADA MAKHLUK HIDUP

A.

Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan

pembelajaran 1 ini diharapkan

dapat menjelaskan tentang penurunan

sifat pada peristiwa penentuan jenis kelamin, pautan, pindah silang, gagal berpisah dan

gen letal, dapat menerapkan konsep pautan, pautan seks, pindah silang, gagal berpisah,

dan gen letal

dalam menyelesaikan persoalan dengan latihan soal, dan dapat

mengaitkan adanya perbedaan variasi dalam satu keturunan dengan pola pewarisan

sifat Mendelian

.

B.

Uraian Materi

1)

Penentuan Jenis Kelamin (Determinasi Seks)

Determinasi seks adalah proses penentuan jenis kelamin pada makhluk hidup

berdasarkan kromosom kelamin (gonosom). Gonosom yang menentukan jenis

kelamin suatu individu tersebut diperoleh dari kedua induknya saat terjadi

fertilisasi. Berdasarkan jenis gonoso

m yang diperoleh dari kedua induknya, dapat

dibedakan individu homogametik dan individu heterogametik. Individu

homogametik mempunyai satu macam gonosom, misalnya wanita (XX) dan ayam

jantan (ZZ). Sementara itu, individu heterogametik mempunyai dua macam

g

onosom, misalnya laki

-

laki (XY) dan ayam betina (ZW)

1)

Penentuan Jenis kelamin pada Tumbuhan

Umumnya tumbuhan memiliki bunga dengan benang sari dan putik sebagai alat

kelaminnya. Oleh karena itu, umumnya tumbuhan tidak dibedakan jenis

kelaminnya. Namun, beb

erapa tumbuhan dapat dibedakan jantan atau betina

sesuai dengan system XY. Tumbuhan jantan bergonosom XY dan betina

bergonosom XX, misalnya pada tanaman salak.

2)

Penentuan Jenis Kelamin pada Hewan

Beberapa tipe penentuan jenis kelamin pada hewan antara lain

tipe XY, XO, ZW,

dan tipe ploidi.

a.

Tipe XY

Tipe XY terdapat pada lalat buah (

Drosophila melanogaster

), manusia, dan

semua mamalia.

Lalat buah betina memiliki sepasang kromosom X,

sedangkan lalat buah jantan memiliki satu kromosom X dan satu kromosom

Y. Gonosom Y pada lalat buah tidak menentukan jenis kelamin, tetapi

menentukan kesuburan (fertilitas). Jenis kelamin lalat buah dapat

di

tentukan dengan perimbangan jumlah gonosom X dengan jumlah set

autosom (indeks kelamin).

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

9

Gambar 1. Indeks kelamin lalat buah

Sumber: blogruangguru.com

Contoh:

Lalat diploid, berkromosom 3AA,XX →X/A = 2/2 = 1 adalah betina

.

Lalat diploid,

berkromosom 3AA,XY →X/A = 1/2 = 0,5 adalah jantan,

fertile.

Lalat diploid, berkromosom 3AA,XO →X/A = 1/2 = 0,5 adalah jantan, tetapi

steril

.

Lalat diploid, berkromosom 3AA,XXX →X/A = 3/2 = 1,5 adalah betina

super

.

Lalat triploid, berkromosom 3AA,XXY →X/A =

2/3 = 0,67 adalah interseks

(sifat antara jantan dan betina).

b.

Tipe XO

Tipe XO terdapat pada beberapa serangga (belalang, kecoa, dan kutu daun).

Individu yang memiliki kromosom X homozigot (XX) berjenis kelamin

betina. Sedangkan individu yang memiliki

hanya satu kromosom X atau XO

berjenis kelamin jantan.

Contoh:

Belalang berkromosom 22A+XX = 24 →betina

Belalang berkromosom 22A+XO = 23→jantan

c.

Tipe ZW

Tipe ZW terdapat pada burung, ikan, dan beberapa jenis kupu

-

kupu.

Individu ZW adalah betina, sedangkan

individu ZZ adalah jantan.

Contoh:

Ayam berkromosom 19AA+ZW →betina

Ayam berkromosom 19AA+ZZ →jantan

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

10

d.

Tipe haploid

-

diploid

Tipe haploid

-

diploid terdapat pada beberapa serangga yang dapat

melakukan parthenogenesis (terbentuknya individu baru dari sel telur

tanpa

didahului pembuahan oleh sel sperma), misalnya pada lebah madu.

Peristiwa parthenogenesis terjadi pada pembentukan lebah jantan sehingga

bersifat haploid (n) yang memiliki 16 buah kromosom. Sedangkan lebah

madu betina (lebah ratu dan pekerja) terben

tuk dari hasil perkawinan

sehingga bersifat diploid (2n) yang memiliki 32 kromosom. Karena

perbedaan tempat dan makanannya, lebah ratu yang dihasilkan bersifat

fertile sedangkan lebah pekerja bersifat steril. Oleh karena itu, penentuan

jenis kelamin pada t

ipe ini tidak dipengaruhi oleh kromosom kelamin,

melainkan tergantung dari sifat ploidi dari makhluknya.

2)

Pautan

Pautan (

linkage

) adalah peristiwa dua gen atau lebih yang terletak pada

kromosom yang sama

dan tidak dapat memisah secara bebas pada waktu

pembelahan meiosis. Gen

-

gen tersebut berada dalam keadaan tertaut sehingga

cenderung diturunkan bersama

-

sama. Pautan dapat terjadi pada kromosom tubuh

(pautan gen) maupun kromosom seks (pautan seks).

1)

Pautan

gen

Setiap kromosom mengandung gen yang tersimpan di tempat khusus yang

disebut lokus. Gen

-

gen ini dapat berada pada kromosom yang sama atau

kromosom yang berbeda. Gen

-

gen yang berada dalam satu kromosom homolog

yang sama dan letaknya saling berdekatan ini

lah yang disebut pautan gen (gene

linkage). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.

Gambar : 2

.

Contoh gen berpautan dan gen tidak berpautan

sumber: generasi biologi.com

Akibat letaknya yang saling berdekatan, gen

-

gen tersebut akan

tetap bersama

sampai saat pembentukan gamet. Pautan dari dua macam gen atau lebih akan

menghasilkan jumlah gamet yang lebih sedikit, sehingga keturunan yang

dihasilkan akan

memiliki p

erbandingan fenotip dan genotip yang lebih sedikit

pula.

Contoh peristiw

a pautan gen dapat

Anda

temui pada

Drosophila

melanogaster

.

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

11

Gambar 3.

Diagram peristiwa

pautan pada lalat buah

Sumber:

bioharyono.blogspot.com

2)

Pautan seks

Dalam kehidupan sehari

-

hari, mungkin

Anda

pernah mengamati adanya suatu

sifat khas individu yang hanya dimiliki oleh wanita saja atau laki

-

laki saja.

Peristiwa ini t

erjadi karena adanya pautan seks.

Peristiwa terdapatnya gen

dalam kromosom kelamin disebut terpaut seks (sex linkage). Gen

-

gennya

di

sebut gen

-

gen terpaut seks (sex linked genes). Oleh karena kromosom X lebih

panjang dari kromosom Y, jumlah gen

-

gen yang terpaut kromosom X lebih

banyak daripada gen

-

gen terpaut kromosom Y.

a.

Pautan seks pada Drosophila melanogaster

Sifat warna mata Drosop

hila melanogaster

terpaut pada kromosom

X.

Drosophila melanogaster

bermata putih selalu berkelamin jantan.

Hal ini

menunjukkan warna mata merah lebih dominan daripada warna mata putih.

Perhatikan diagram persilangan berikut.

P :

♀X

M

X

M

>

<

X

m

Y

(mata merah)

(mata putih)

G :

X

M

X

m

Y

F1:

X

M

X

M

= betina mata merah

X

M

Y

= jantan mata merah

F1 disilangkan sesamanya, maka:

P :

♀X

M

X

m

><

X

M

Y

G : X

M

, X

m

X

M

,Y

F2:

X

M

X

M

= betina mata

merah

X

M

Y

= jantan mata merah

X

M

X

m

= betina mata merah

X

M

Y

= jantan mata putih

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

12

b.

Pautan seks pada manusia

Pautan seks pada manusia dapat dibedakan pada gen dominan dengan gen

resesif. Pautan gen pada gen dominan misal gigi coklat dan

hypertrichosis

.

Adapun pautan seks pada gen resesif missal hemophilia, buta warna, dan

anadontia.

c.

Pautan seks pada kucing

Sifat warna rambut terpaut pada kromosom X. Akibatnya, kucing kaliko yang

berambut belang tiga selalu berkelamin betina. Namun pernah dijumpai

kucin

g kaliko berkelamin jantan. Kucing kaliko jantan mempunyai kelebihan

kromosom X sehingga susunan kromosom kelaminnya XXY. Hal ini terjadi

karena adanya nondisjunction selama induk jantan membentuk gamet.

Perhatikan diagram persilangan berikut.

P :

♀X

b

X

b

><

♂X

B

Y

(oranye)

(hitam

)

G: X

b

X

B

Y,O

F1: X

B

X

b

Y

= jantan kaliko

X

b

O

= betina oranye

d.

Pautan seks pada ayam

Penentuan jenis kelamin pada ayam mengikuti tipe ZW. Ayam betina

memiliki tipe ZW,

sedangkan ayam jantan memiliki tipe ZZ. Pautan seks

pada ayam berpengaruh pada penentuan warna bulu. Warna bulu ayam

ditentukan oleh gen

-

gen yang terpaut pada kromosom seks, misal:

B = gen untuk bulu bergaris

-

garis (blorok)

B = gen untuk bulu polos

Perkawi

nan antara ayam betina berbulu blorok dengan ayam jantan berbulu

polos akan menghasilkan keturunan berupa ayam betina berbulu polos dan

ayam jantan berbulu blorok. Perhatikan diagram persilangan berikut.

P :

♀Z

B

W

>< ♂Z

b

Zb

(blorok)

(polos)

G

: Z

B

Z

b

= jantan blorok

Z

b

W

= betina polos

3)

Pindah Silang (

Crossing Over

)

Pindah silang adalah peristiwa pertukaran segmen kromatid yang bukan

saudaranya dari sepasang kromosom homolog. Pindah silang terjadi saat

pembelahan meiosis I, yaitu pada akhir

profase I atau awal metaphase I.

Peristiwa tersebut menghasilkan kombinasi baru (rekombinan gen) dari sifat

induknya. Pindah silang mengakibatkan terbentuknya empat macam gamet,

dua macam gamet yang sifatnya sama dengan induknya (tipe parental) dan dua

mac

am gamet yang merupakan hasil pindah silang (tipe rekombinan). Untuk

lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

13

Gambar:

4

. Pindah Silang

Sumber:

blog.ruangguru

.com

Menurut Suryo (1992), ada beberapa faktor yang kemungkinan mempengaruhi

peristiwa pindah

silang, antara lain:

1)

Jarak antara gen

-

gen yang terangkai

.

M

akin jauh letak satu gen dengan gen lainnya, makin besar kemungkinan

terjadinya pindah silang

.

2)

Suhu

D

i atas atau di bawah suhu normal akam memperbesar kemungkinan

terjadinya pindah silang

.

3)

Umur

M

akin tua umur individu, makin kecil peluang terjadinya pindah silang

.

4)

Zat kimia

A

da zat kimia tertentu yang memperbesar kemungkinan pindah silang

.

5)

Jenis kelamin

P

indah silang umumnya terjadi pada individu jantan dan betina, tetapi pada

ulat sutera (

Bombyx

mori

) hanya ulat sutra jantan yang mengalami pindah

silang. Demikian pula pada lalat buah (

Drosophila

) jantan.

Dalam peristiwa pindah silang akan terbentuk kombinasi parental dan

kombinasi rekombinan (kombinasi baru). Gen

-

gen yang berpautan tidak

selamany

a terpaut. Pindah silang menyebabkan pergantian alel di antara

kromosom

-

kromosom

homolog,

menghasilkan

kombinasi

yang

tidak

ditemukan pada induknya. Pindah silang meningkatkan keanekaragaman

geneti

k

selain yang dihasilkan oleh

pengelompokan gen secara beba

s.

Peristiwa pindah silang akan

menghasilkan keturunan dengan sifat yang

baru

. Hal ini disebabkan karena adanya

rekombinasi gen

, yaitu penggabungan

dari sebagian gen induk jantan dengan sebagian gen induk betina pada saat

proses fertilisasi (pembuahan),

sehingga menghasilkan susunan pasangan gen

yang berbeda dari gen

-

gen induknya.

Nah

, kamu tahu

nggak

, ternyata kita bisa

menghitung nilai persentase rekombinasi dari hasil terjadinya pindah

silang,

Caranya dengan menggunakan rumus

:

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

14

Keterangan:

-

RK

(

Rekom

binan

)

adalah

individu yang merupakan rekombinasi dari kedua

i

nduknya.

-

KP

(

Kombinasi Parental

)

adalah individu yang sama dengan salah satu

induknya.

Sekarang, ayo kita coba kerjakan bersama

-

sama contoh soal di bawah ini.

Contoh

soal

1:

Hasil persilangan antara mangga besar manis (BbMm) dengan mangga kecil

asam (bbmm) memperoleh hasil sebagai berikut:

Besar asam = 150

Besar manis = 750

Kecil manis = 100

Kecil asam = 500

Tentukan nilai pindah silangnya?

Pembahasan:

Diketahui bahwa

mangga besar manis dan mangga kecil asam adalah parental,

sedangkan mangga besar asam dan mangga kecil manis merupakan

rekombinan. Jadi, nilai pindah silangnya adalah

Contoh soal

2

:

Pada persilangan lalat buah jantan bermata merah

-

sayap normal (PPVV)

dengan lalat buah betina bermata ungu

-

sayap keriput (ppvv) didapatkan

keturunan sebagai berikut.

Fenotipe

Jumlah

Mata merah

-

sayap normal (PpVv)

382

Mata merah

sayap keriput (Ppvv)

16

Mata ungu

-

sayap normal (ppVv)

22

Mata ung

u

-

sayap keriput (ppvv)

353

Berapakah persentase Kombinasi Parental, Rekombinan, dan NPS pada

persilangan tersebut?

Pembahasan:

Kombinasi parental = (merah, normal + ungu, keriput) = 382 + 353 = 735

Rekombinan

= (merah,keriput + ungu,normal) = 16 + 22 = 38

Jumlah total keturunan = 735 + 38 = 773

3)

Gagal Berpisah (Non

-

Disjunction)

Gagal berpisah adalah peristiwa gagalnya satu kromosom atau lebih untuk

berpisah ke arah kutub yang berlawanan pada saat anaphase mei

osis I maupun

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

15

meiosis II. Gagal berpisah mengakibatkan sel anak kelebihan atau kekurangan

kromosom (sel aneuploid). Gagal berpisah dapat terjadi pada gonosom maupun

autosom. Perhatikan gambar berikut.

Gambar

5

. Peristiwa gagal berpisah

Sumber:

brainly.co.id

Pada manusia, gagal berpisah dapat mengakibatkan sindrom Down atau idiot

mongoloid (45A + XX atau XY), sindrom Turner (44A + X), sindrom Klinefelter

(44A + XXY), sindrom X tripel atau wanita super (44A + X

XX), dan sindrom

Jacobs (44A + XYY).

6)

Gen Letal

Gen letal adalah gen yang menyebabkan kematian individu dalam keadaan

homozigot, sedangkan dalam keadaan heterozigot, seseorang dalam keadaan

normal atau sub letal. Ada dua macam gen letal yang perlu

Anda

ketahui:

1)

Gen letal dominan

Gen letal dominan merupakan gen yang menyebabkan kematian individu

dalam keadaan homozigot dominan. Sedangkan dalam keadaan heterozigot,

seorang individu dapat bersifat subletal yang mengakibatkan terjadinya

kelainan.

Contoh gen yang menyebabkan kaki dan sayap pendek (redep)

pada ayam, gen warna rambut kuning pada tikus, gen Huntington’s Disease,

dan gen yang menyebabkan pemendekan ruas

-

ruas ja

ri (

brakidactili

) pada

manusia.

Gambar

6.

Ayam redep/ceper

Sumber:

ayamhias.com

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

16

a)

Ayam redep atau ayam creeper

Pertumbuhan tulang pada ayam ditentukan oleh gen c. Alelnya, gen C,

menyebabkan ketidaknormalan pada pertumbuhan tulang. Ayam

bergenotipe CC tidak pernah ada karena mati sewaktu embrio. Ayam

bergenotipe Cc dapat h

idup, tetapi cacat, yaitu kaki dan sayap pendek.

Ayam itu disebut ayam redep atau creeper. Perkawinan ayam redep

jantan dan ayam redep betina akan menghasilkan keturunan dengan

perbandingan 2 ayam redep : 1 ayam normal.

P

:

ayam norm

al

><

ayam normal

(Cc)

(Cc)

G

:

C , c

F1

:

CC

= ayam letal

Cc

= ayam rede

p

Cc

= ayam redep

cc

= ayam normal

b)

Tikus kuning

Tikus yang normal umumnya berwarna hitam atau abu

-

abu.

Pembentukan pigmen hitam atau abu

-

abu ditentukan oleh gen resesif y.

Alelnya gen

Y (yellow), menyebabkan tikus tidak berwarna hitam atau

abu

-

abu, melainkan berwarna kuning. Tikus kuning yang hidup

bergenotipe Yy, sedangkan tikus YY tidak pernah ada karena letal. Tikus

normal bergenotipe yy. Perkawinan dua tikus kuning akan menghasilka

n

keturunan dengan perbandingan 2 tikus kuning : 1 tikus abu

-

abu.

P

:

tikus kuning

><

tikus kuning

(Yy)

(Yy)

G

:

Y , y

F1

:

YY

= tikus letal

Yy

= tikus kuning

Yy

= tikus kuning

yy

= tikus abu

-

abu

2)

Gen letal resesif

Gen letal resesif merupakan ge

n yang menyebabkan kematian individu

dalam keadaan homozigot resesif. Sedangkan dalam keadaan heterozigot,

dapat bersifat carrier (pembawa sifat) yang dapat diwariskan pada

keturunannya. Contohnya adalah gen yang dapat menyebabkan kelainan

albino pada tana

man jagung. Sifat albino ini muncul karena tidak terbentuk

klorofil. Karena tidak memiliki klorofil, maka tanaman tersebut tidak dapat

melakukan fotosintesis sehingga akan segera mati setelah berkecambah.

Sifat albino ditentukan oleh gen resesif a dan alel

nya, gen A, menyebabkan

tanaman dapat membuat klorofil. Tanaman albino bergenotipe aa,

sedangkan tanaman normal bergenotipe homozigot AA atau heterozigot Aa.

Tanaman yang bergenotipe Aa, meskipun normal, daunnya agak

kekuningan.

Jika

tanaman

normal

hetero

zigot

dibiarkan

menyerbuk

sendiri,

keturunannya akan memiliki perbandingan 1 tanaman normal homozigot : 2

tanaman normal heterozigot. Meskipun demikian, hal itu dapat dikatakan

100% normal.

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

17

P

:

tanaman normal

><

tanam

an normal

(Aa)

(Aa)

G

:

A , a

F1

:

AA = tanaman normal (berklorofil)

Aa

= tanaman normal (berklorofil)

Aa =

tanaman normal (berklorofil)

aa = tanaman letal (albino)

Gambar

7

.

Jagung albino

Sumber: ruangguru.com

C.

Rangkuman

1.

Bentuk pola

-

pola hereditas meliputi determinasi seks, pautan, pindah silang, gagal

berpisah, dan gen letal.

2.

Determinasi seks

adalah proses penentuan jenis kelamin pada makhluk hidup

berdasarkan kromosom kelamin (gonosom).

3.

Berdasarkan susunan kromosom kelamin, tipe penentuan jenis kelamin makhluk

hidup dapat dibedakan menjadi empat tipe yaitu, tipe XY, tipe XO, tipe ZW, dan

tipe

haplo

-

diploid.

4.

Pautan gen terjadi akibat gen

-

gen terletak pada lokus yang berdekatan sehingga

pembentukan gamet saling berkait dan berikatan.

5.

Pindah silang merupakan pemisahan dan pertukaran bagian kromatid dari

sepasang kromosom homolog.

6.

Gagal berpisah (n

on

-

disjunction) merupakan peristiwa gagal berpisahnya

kromosom homolog pada saat anaphase dari pembelahan meiosis I atau meiosis II.

Oleh karena itu, terdapat lebih banyak kromosom pada sel anakan yang satu

daripada sel anakan yang lain setelah pemisahan.

7.

Gen letal adalah gen yang dapat menyebabkan kematian dalam keadaan

homozigot. Gen letal dapat berupa homozigot dominan maupun homozigot resesif.

D.

Penugasan Mandiri

Berikan pendapat dan alasanmu jika

terjadi pautan seks, pindah silang, dan gagal

berpisah pada manusia secara kontinu terhadap perbedaan variasi pada manusia

!

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

18

E.

Latihan Soal

Latihan

Soal Essay

Petunjuk:

Jawablah soal

-

soal berimut sesuai perintahnya!

1.

Jelaskan penentuan jenis kelamin

pada lalat buah (

Drosophila melanogaster)

2.

Jelaskan mengapa pautan dapat terjadi!

3.

Sebutkan contoh pautan pada manusia!

4.

Jelaskan yang dimaksud dengan pindah silang (Crossing Over)!

5.

Jelaskan perbedaan gen letal dominan dengan gen letal resesif?

Latihan

Pilihan Ganda

Petunjuk:

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1.

Seorang laki

-

laki normal menikah

dengan wanita karier buta warna. Jika anak

perempuannya

yang

normal menikah dengan laki

-

laki buta warna, kemungkinan fenotip

anak yang lahir dari perkawinan tersebut adalah ....

A. 25% perempuan normal

B. 50% perempuan karier

C. 50% laki

-

laki buta warna

D. 75% laki

-

laki normal

E. 100% laki

-

laki normal

2.

Peristiwa

gagal berpisah (non

-

disjunction) terjadi pada....

A. telopase

I

B. profase II

C. metafase I

I

D. profase I

E. anafase I

3.

Manakah kelainan/penyakit pada manusia berikut ini yang disebabkan oleh peristiwa non

-

disjunction adalah ....

A. buta warna

B.

hemofilia

C. anadontia

D. leukeumia

E. sindrom down

4.

Manakah contoh organisme yang akan bersifat letal dalam keadaan homozigot dominan

adalah ....

A. tikus albino

B. sickle cell pada manusia

C. kucing kaliko

D. jagung albino

E. ayam redep

5.

Peristiwa pindah silang (crossing over) terjadi pada ....

A. Anafase II

B. Telofase I

C. Anafase I

D. Metafase II

E. Profase I

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

19

Kunci

j

awaban

soal e

ssay

dan pedoman penilaian

No.

Kunci Jawaban

Skor

1.

Lalat buah betina memiliki sepasang kromosom X,

sedangkan lalat

buah jantan memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y.

Gonosom Y pada lalat buah tidak menentukan jenis kelamin, tetapi

menentukan kesuburan (fertilitas). Jenis kelamin lalat buah dapat

ditentukan dengan perimbangan jumlah gonosom X deng

an jumlah

set autosom (indeks kelamin)

2

2.

Pautan (linkage) adalah peristiwa dua gen atau lebih yang terletak

pada kromosom yang sama dan tidak dapat memisah secara bebas

pada waktu pembelahan meiosis. Gen

-

gen tersebut berada dalam

keadaan tertaut sehing

ga cenderung diturunkan bersama

-

sama.

Pautan dapat terjadi pada kromosom tubuh (pautan gen) maupun

kromosom seks (pautan seks

)

2

3.

Pautan seks pada manusia dapat dibedakan pada gen dominan

dengan gen resesif. Pautan gen pada gen dominan misal gigi coklat

dan hypertrichosis . Adapun pautan seks pada gen resesif missal

hemophilia, buta warna, dan anadontia

.

2

4.

Pindah silang adalah peristiwa pertukaran segmen kromatid yang

bukan saudaranya dari sepasang kromosom homolog. Pindah silang

terjadi saat pembela

han meiosis I, yaitu pada akhir profase I atau

awal metafase I. Peristiwa tersebut menghasilkan kombinasi baru

(rekombinan gen) dari sifat induknya. Pindah silang mengakibatkan

terbentuknya empat macam gamet, dua macam gamet yang sifatnya

sama dengan induk

nya (tipe parental) dan dua macam gamet yang

merupakan hasil pindah silang (tipe rekombinan

)

2

5.

Gen letal dominan merupakan gen yang menyebabkan kematian

individu dalam keadaan homozigot dominan sedangkan

Gen letal

resesif merupakan gen yang menyebabkan

kematian individu dalam

keadaan homozigot resesif

.

2

Keterangan

:

𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊

𝒚𝒂𝒏𝒈

𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕

=

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉

𝒔𝒌𝒐𝒓

𝟏𝟎

×

𝟏𝟎𝟎

Kunci jawaban

soal p

ilihan

g

anda

dan pedoman penilaian

No

Kunci

jawaban

Pembahasan

1.

C

P

:

normal

x

buta warna

(X

C

X

C

)

x

(X

C

Y)

G

:

X

C

, X

c

x

X

C

, Y

F1

:

X

C

X

c

=

perempuan carrier = 505

X

c

Y (laki

-

laki buta warna)

= 50%

2.

E

Gagal berpisah adalah peristiwa gagalnya satu kromosom atau

lebih

untuk berpisah ke arah kutub

yang berlawanan pada saat

ana

f

ase meiosis I maupun meiosis II.

3.

E

Pada manusia, gagal berpisah dapat mengakibatkan sindrom

Down atau idiot mongoloid (45A + XX atau XY), sindrom

Turner (44A + X), sindrom Klinefelter (44A + XX

Y), sindrom X

tripel atau wanita super (44A + XXX), dan sindrom Jacobs (44A

+ XYY).

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

20

4.

E

Gen letal dominan merupakan gen yang menyebabkan

kematian individu dalam keadaan homozigot dominan.

Sedangkan dalam keadaan heterozigot, seorang individu dapat

bersifat subletal yang mengakibatkan terjadinya kelainan.

Contoh gen yang menyebabkan kaki dan sayap pendek (redep)

pada ayam

5.

E

Pindah silang terjadi saat pembelahan meiosis I, yaitu pada

akhir profase I atau awal metaphase I.

Setiap jawaban benar

diberi skor=1

Keterangan

:

𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊

𝒚𝒂𝒏𝒈

𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕

=

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉

𝒔𝒌𝒐𝒓

𝟓

×

𝟏𝟎𝟎

Nilai Total

=

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊

𝑬𝒔𝒔𝒂𝒚

+

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊

𝑷𝒊𝒍𝒊𝒉𝒂𝒏

𝑮𝒂𝒏𝒅𝒂

𝟐

F.

Penilaian Diri

Jawablah

pertanyaan

-

pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!

No

Pertanyaan

Jawaban

Ya

Tidak

1

.

Apakah Anda

dapat menjelaskan prose

s penentuan jenis

kelamin (determinasi seks)?

2

.

Apakah Anda

dapat menjelaskan

proses

peristiwa pautan

?

3

.

Apakah Anda

dapat menjelaskan pindah silang

?

4.

Apakah Anda

dapat menjelaskan

tentang

gaga

l

berpisah ?

5.

Apakah Anda

dapat menjelaskan

tentang

gen letal

?

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review

pembelajaran, terutama pada

bagian

yang masih "Tidak".

Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

21

E

VALUASI

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1.

Diketahui genotype CC bersifat letal. Pembastaran antara ayam bergenotipe Cc

dengan sesamanya akan menghasilkan keturunan yang diharapkan hidup sebesar

....

A.

25%

B.

40%

C.

50%

D.

60%

E.

75%

2.

Gen untuk warna mata pada Drosophila adalah terpaut seks. Disilangkan lalat

betina

bermata merah dengan jantan bermata putih, F1 dibastarkan sesamanya, maka

perbandingan fenotip F2

....

A.

50% betina mata merah : 25% jantan mata merah : 25% jantan mata putih

B.

25% betina mata putih : 50% jantan mata putih : 25% betina mata putih

C.

50% betin

a mata putih : 25% jantan mata putih : 25% jantan mata merah

D.

75% betina mata putih : 12,5%

jantan mata merah : 12,5% jantan mata putih

E.

25% betina mata merah : 25% betina mata putih : 50% jantan mata putih

3.

Hasil testcross pada lalat betina mata merah

sayap normal (PpVv) dengan jantan

mata ungu sayap keriput (ppvv) adalah

....

A.

45,2%

B.

40,5%

C.

35,4%

D.

30%

E.

25%

4.

Drosophila melanogaster yang memiliki formula kromosom 3AA+XXY, berjenis

kelamin....

A.

Betina super

B.

Betina fertile

C.

Jantan steril

D.

Jantan letal

E.

Interseks steril

5.

Perkawinan antara ayam creeper jantan dengan ayam creeper betina menghasilkan

40 telur. Setelah dierami, ternyata sebagian telur gagal menetas. Anak ayam yang

berfenotipe creeper adalah....

A.

5 ekor

B.

10 ekor

C.

15 ekor

D.

20 ekor

E.

30 ekor

6.

Pada peristiwa pindah silang sebagian kromosom berpindah menuju kromosom lain

sehingga terbentuk individu yang mempunyai perpaduan sifat dari kedua induknya

(tipe rekombinan). Faktor yang bukan merupakan penentu penyebab peristiwa

tersebut adalah

....

A.

Umur

B.

Zat kimia

C.

Temperatur

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

22

D.

Jarak antar gen

E.

Varietas kedua induk berbeda

7.

Pada tanaman jagung, gen A (daun berklorofil), gen a (daun tidak berklorofil), gen B

(batang tinggi), gen b (batang pendek). Jika genotype aa bersifat letal, hasil

persilangan AaBb dengan A

abb akan diperoleh keturunan dengan perbandingan

fenotipe

....

A.

Hijau

-

tinggi : hijau pendek = 1 : 1

B.

Hijau

-

tinggi : hijau pendek = 3 : 1

C.

Hijau

-

tinggi : putih pendek = 1 : 1

D.

Hijau

-

tinggi : putih pendek = 2 : 1

E.

Putih

-

tinggi : hiaju pendek = 3 : 1

8.

Kucing betina

berwarna oranye disilangkan dengan kucing jantan berwarna hitam.

Warna rambut kucing terpaut pada kromosom X. warna rambut hitam dominan

terhadap oranye. Persentase kemungkinan anak kucing yang berambut tiga warna

(kaliko) adalah

....

A.

0%

B.

25%

C.

50%

D.

75%

E.

100%

9.

Drosophila jantan sayap panjang

-

badan lebar (VvAa) disilangkan dengan Drosophila

betina sayap pendek

-

badan sempit (vvaa). Jika gen V terpaut gen A dan gen v terpaut

gen a, keturunannya akan memiliki perbandingan genotype sebesar

....

A.

1 : 1

B.

3 : 1

C.

9 : 3 : 4

D.

9 :

3 : 3 : 1

E.

1 : 1 : 1 : 1

10.

Pada jagung gen A mengakibatkan daun hijau, sedangkan gen a dalam keadaan

homozigot mengakibatkan albino letal. Apabila jagung berdaun hijau heterozigot

disilangkan sesamanya, persentase keturunan yang diharapkan dapat hidup adala

h

....

A.

10%

B.

20%

C.

25%

D.

50%

E.

75%

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

23

KUNCI JAWABAN

DAN PEDOMAN PENILAIAN

Nomor soal

Kunci jawaban

Nomor soal

Kunci jawaban

1.

E

6.

E

2.

A

7.

B

3.

C

8.

C

4.

E

9.

A

5.

B

10.

E

Setiap jawaban benar diberi skor = 1

Keterangan

:

𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊

𝒚𝒂𝒏𝒈

𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕

=

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉

𝒔𝒌𝒐𝒓

𝟏𝟎

×

𝟏𝟎𝟎

Modul Biologi Kelas XII KD .3.6

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

24

DAFTAR PUSTAKA

Ben Watson. nationalgardening.com

Depdiknas. 2003.

Pengembangan silabus dan penilaian

, Jakarta:Ditjen Dikmenum.

Dorling Kindersley. 1997.

Kehidupan, Jakarta

: Balai Pustaka.

Deptan. 2004. Pemuliaan dan bioteknologi tanaman, Jakarta: Departemen Pertanian

Pusat.

Istamar Syamsuri. 2003.

Biologi 2000 3A

, Jakarta:Erlangga.

Michael R.Cumming. 1991.

Human heredity

(2eds).USA

: West Publishing Company.

Moh Amien. 1995.

Biologi 3 petunjuk guru

,Jakarta: Depdikbud

.

Moh Amien.1995.

Biologi 3 SMU

. Jakarta: Depdikbud

.

Robert F.W. dan Philip W.H.1989.

Genetics

, USA: Wm. C. Brown Publisher

Suryo. 1986

. Genetika

,

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

.

Tim Intan Pariwara.

2004 Biologi 3a

, Klaten: PT Intan Pariwara

.